SELAMAT DATANG DI BLOG AVISENA JOURNALIST

Minggu, 14 November 2010

Sejarah Berdirinya Sekolah AVISENA (Dibangun dari Hasil Swadaya Masyarakat dan Support Koperasi Batik)

AVISENA merupakan sekolah yang cukup legendaris. Selain mempunyai banyak prestasi, hingga sekarang sekolah ini meliburkan siswanya pada hari Jum’at, tidak Minggu seperti sekolah-sekolah lainnya. Dari sini sebenarnya dapat kita nilai bahwa sekolah ini sangat cukup berani untuk memilih hari libur, apakah Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah tidak takut kehilangan siswanya? Ternyata pertanyaan itu hanya berhenti sebagai pertanyaan, mereka mempunyai pertimbangan (spirit) lebih matang daripada sekolah-sekolah yang lain.
Awal mula berdirinya lembaga pendidikan AVISENA tanpa gedung sekolah, sekitar awal tahun 50-an. Sebelum muncul nama AVISENA, sekolah ini bernama madrasah Mu’allimin-Mu’allimat. Dalam perjalanan dari tahun ke tahun, madrasah Mu’allimin-Mu’allimat karena merupakan satu-satu sekolah madrasah di Kecamatan Jabon (dan sekitarnya). Mengalami kemajuan yang cukup pesat, hingga ruang kelas yang tersedia tidak dapat mencukupi banyaknya jumlah siswa yang belajar. Karena semakin banyaknya siswa dan kapasilitas lokal kelas yang sangat minim, walhasil dari sekian siswa yang ada sebagian besar mengikuti pelajaran di rumah-rumah penduduk (Desa Kedungcangkring). Tidak lain yang menjadi motivasi masyarakat Kedungcangkring adalah untuk mewujudkan kualitas pendidikan generasi muslim di lingkungan Desa Kedungcangkring dan sekitarnya dalam menghadapi gempuran peradaban yang semakin memprihatikan.
Pada awal pembangunan gedung sekolah (kelas) banyak masyarakat yang memberikan sumbangannya dengan berbagai macam bentuk material, antara lain, batu bata, gentheng, pasir, dll, yang dikumpulkan di depan masjid An Nur. Dua tahun kemudian, dibentuklah panitia pelaksana pembangunan gedung sekolah yang dipimpin oleh KH Abdul Latief, dan KH Siroj Kholil - Kiai Hayyun sebagai penasehat.
Selanjutnya, pada awal tahun 60-an, proses pembangunan gedung sekolah cukup terbantu oleh koperasi pengrajin batik atau yang disebut dengan BKBI (Badan Koperasi Batik Indonesia). Melalui dorongan yang dilakukan oleh asosiasi pengrajin batik Desa Kedungcangkring, akhirnya BKBI memberikan bantuan dana yang cukup guna mencukupi pembiayaan bangunan gedung sekolah.
Meskipun masih banyak kelemahan dan kekuarangan, proses pembanguna gedung sekolah AVISENA mendatangkan arsitek dari Singosari, Malang, KH Abdul Aziz. Mulanya gedung sekolah dibangun di atas tanah yang dibeli oleh warga Desa Kedungcangkring. Lokasinya di sebelah selatan sungai Porong (sebelah dam Desa Kedungcangkring). Namun, proses pembangunan belum kelar 100% pengurus mau tidak mau harus membongkar bangunan sekolah karena berbenturan dengan proyek pelengsengan kali porong oleh proyek dari dinas pengairan Pemprov Jatim. Setelah melakukan negosasi panjang tentang ganti rugi tanah dan bangunan, bangunan gedung sekolah AVISENA diletakkan di sebelah timur Desa Kedungcangkring (lokasi sekarang)

Kamis, 03 Juni 2010

Jalan Masuk Surga Bersama Nabi

membaca tasbih

_minta ampun pada semua manusia

_memberi salam pada semua malaikat

_selalu sholat dalam shof awal

_orang menunggu datangnya sholat

_oarng yang membaca Membiasakan bersuci sebelum tidur

_membaca Amin ketika sang imam selesai

Membaca surat Al-Fatikha

_orang yang membaca dzikir setelah selesai sholat berjamaah

_orang yang ahli sholat jamaah

_orang yang mendoakan orang laen,tapi didoakan tdk tahu

_orang yang sedekah secara sembunyi-sembunyi

_orang yang mengajar kebaikan

BELAHAN JIWA

Kau adalah mentari yang menghangatkan tubuhku..
Kau ibarat embun pagi yang selalu
Kau adalah bintang hatiku,berkedip indah di antara gundah hatiku& jiwaku..
Kurindukaan kesejukannya..
Kau laksana rembulan yang menerangi kegelapan malam..
Kau adalah belahan jiwaku..
Selalu ada dalam hatiku..
Engkau. . . .
Yang bertahta di singgasana hatiku..
Tetaplah engkau menjadi penuntun jkalanku..
Tetaplah engkau menjadi penerang hidupku..
Jadikanlah aku satu-satunya Pangeran hatimu..
Izinkan aku mengabdi di istana jiwamu..
Relakan aku bernaung di bawah teduh snar matamu..
Bersama kita arungi dalam samudera
Berlayar menuju indahnya panorama cinta
Membangun bahtera,cinta berhiaskan pengertian dan kepercayaan..

Pipit Andriani dkk
XI IPA

Minggu, 30 Mei 2010

PERTEMUAN TERAKHIR

Angin malam berhembus,lirih dingin menerpah wajah . Secuil hati telah hilang bersama luka . Meskipun rasa itu hanya setitik tinta .......tapi, sungguh menyakitkan . Yasmin masih termenung di dalam kelas . sepi,,,,,!! sunyi,,,,!! hanya ada dirinya sendiri di ruang itu, matanya menatap benda kecil di depannya…..dia berharap benda itu berdering.
Tak lama kemudian benda itu berdering..Nampak di monitor handphonenya "AZKA CALLING" akhirnya Yasmin menjawab telephon Azka."halo...Yasmin???,,"." ia Azka... nie Yasmin, kenapa kau tak memberiku kabar sama sekali ???". tanya Yasmin."maafkan aku.... aku ingin bertemu denganmu, Ku tunggu di kafe Kedai minor jam 20.00 WIB” . “Its ok…tunggu aku disana….”. jawab Yasmin.

Yasmin pun tiba disana tepat waktu. Diam,,,sunyi,,,hanya terdengar music yang menusuk hati, ketika Azka mengawali pertanyaannya.”apa kau masih mencintaiku Yasmin???”. Yasmin yang tadi melihat kearah luar langsung memalingkan wajahnya.”hah..???!!” Azka pun mengulangi pertanyaannya .” apa kau masih mencintaiku,,??setelah apa yang aku perbuat padamu,,,? Aku telah menduakan mu….”.tak ada reaksi pada diri Yasmin . Dia hanya terdiam dan melihat orang yang lalu lalang di jalan.Setelah beberapa lama terdiam dalam lamunan ,akhirnya Yasmin mengucapkan kata yang sulit baginya untuk mengungkapkan. “aku tak ingin meneruskan hubungan ini “. Azka terkejutdan melihat wajah Yasmin dengan heran. Azka pun akhirnya angkat bicara.”apa tidak ada kesempatan kedua untukku?...sungguh aku tak bermaksud menyakitimu…”.” Tapi aku tak suka dengan sikap mu Azka …”.sahut Yasmin.”sudahlah lebih baik kita berpisah ,, daripada kita menyakiti hati kita sandiri,,tambah Yasmin . Kemudian Yasmin beranjak dari tempat duduknya,dan menuju ke pintu keluar.Teriakan Azka tak di hiraukan olehnya. Matanya buram karena terlalu banyak mengeluarkan airmata..dia tak mengerti apa yang ia lakukan…. Hidupnya telah hilang bersama cinta yang menyakitinya…..

Keesokan harinya,,,terik matahari sangat menyengat gumpalan-gumpalan putih kembali muncul menutupi langit tetapi hatinya masih terluka.dirinya di kagetkan oleh berita yang tersiar di televisi. Dia hanya bisa menangis,,menangis,,dan menangis.seakan-akan dia ingin bertemu dengan azka kembali dan menghapus satu per satu kata yang telah keluar dari mulutnya kemarin malam ...namun itu tidak akan terjadi,Azka telah kembali… ia menututp mata selama-lamanya.semua hanya tinggal kenangan . entah kenangan terindah atau terburuk…

Yasmin….kumohon dengarkan aku….” Namun yasmin tak menghiraukan teriakan Azka….dia langsung masuk kedalam mobil yang membawanya pulang.setelah itu Azka tak mengerti jika ada mobil yang dengan kecepatan penuh..mobil itu menabrak tubuhnya kepalanya hancur, ternyata itu adalah teriakan Azka yang terakhir,,suara terakhir,sekaligus pertemuan terakhir dirinya dengan Azka.

Yasmin terdiam dengan lamunannya ,dia hanya bisa menangis,,, menyesalkan dengan apa yang terjadi.

CINTA MEMANG MISTERI KEHIDUPAN”

Belum tentu orang yang kita anggap lawan ternyata dia adalah kawan!!!

Karena cinta dan kawan adalah misteri kehidupan…..

K’RAN

(XI IPA) 22 APRIL 2010

08.20 WIB

Kamis, 27 Mei 2010

TENTANG CINTA KU

Keheningan membawaku kembali

Pada masa yang silam

Semunya t'lah menjadi

Seperih kenangan yang tak berarti

Namun waktu kini tlah berbicara

Membuat indah kembali yang ada

Membuka jendela suasana ceria

Mengembalikan cerita cinta tentang kita

Ku ingin cerita cinta kita tetap seperti ini

Sederhana, indah, dan manis

Hingga menjadi satu rajutan cinta yang abadi

Sampai nanti dan sampai mati


By : Nur Madina
KELAS XI IPA

Rabu, 26 Mei 2010

SISWA AVISENA HARUS SADAR

Mengenai siswa yg tidakmasuk kelas pada hari kamis tanggal 20 mei 2010,pukul 11.45 dikelas XI ips 2. Pada hari itu banyak murid yang tidak masuk kelas,alias mereka ada diluar kelas. Padahal,menurut saya pelejaran ini juga penting untuk diikuti. Tapi, mereka justru tidak masuk kelas / mengikuti pelajaran dikarenakan mereka malas, dan tidak suka pada pelajaran/guru pengajar

Bagi saya, mereka tidak sadar bahwa perbuatan mereka sebenarnya merugikan diri mereka sendiri. Mereka tidak menghargai usaha orang tua mereka yang sudah susah-susah mencari uang buat kebutuhan mereka terutama untuk kebutuhan sekolah. Tetapi malah mereka sia-siakan kepercayaan orang tua mereka.

Seharusnya, mereka menyadari betapa orang tua mereka memperjuangkan atau berusaha agar anak mereka tetap bersekolah. Namun, mereka malah menganggap enteng dengan pergi dan masuk sekolah sesuka mereka. Bahkan, seharusnya mereka juga sadari kalau dalam hidup ilmu adalah modal utama untuk menghadapi masa depan hari esok. Mereka hanya hari ini.

Nama Kelompok:
1. Doris Mushafi
2. Lailatul Masruroh
3. Umi Halimatus S.
4. Eka Lucia Wulandari

Olimpiade di Gor Sidoarjo

Pada hari kamis tanggal 22 april 2010. Dinas pendidikan Kab.Sidoarjo menyelenggarakan suatu lomba yang diikuti oleh beberapa sekolah termasuk sekolahan kami yaitu SMA AVISENA.

Yang mengikuti olimpiade tersebut adalah kelas XI IPA, XI IPS1 dan XI IPS2. Setiap kelas pasti diwakili oleh Layla H.Ahadiyah,Ella Suci Rosyda dan Khoirun Nikma.Dari ketiga teman saya tersebut mengikuti mata pelajaran yang sama yaitu dibidang Ekonomi. Dan bukan Ekonomi saja yang di Olimpiadekan melainkan Matematika, Astronomi, Geografi, dll.

Keberangkatan anak-anak yang diikuti oleh Olimpiade disambut penuh dengan semangat, terutama guru dari mata pelajaran yang di Olimpiadekan tersebut. Guru yang mengantarkan antara lain yaitu Pak Iwan,Pak Wachid dan guru-guru yang lainnya.

Pada pukul 06.00 pagi mereka berangkat dan mereka datang kembali ke Sekolah pada pukul 11.30 WIB. Kata Pak Iwan Olimpiade di Gor Sidoarjo sangat meriah, sebab kami bisa bergabung dengan sekolah-sekolah yang lain. Dan sekolahan kami sangat berharap bisa memenangkan Olimpiade tersebut.

Nama Kelompok Kelas XI IPS2:
1. M. Efendi
2. Nur Cholis
3. Layla H. Ahadiyah
4. Ella Suci Rosidah
5. Ninik Cahyaning Tyas
6. Samrotul Mufarochah
7. Sri Endawati
8. Sofi Robiatul Adawiyah